FaceBook Icon
Facebook Icon

Sabtu, 17 April 2010

Buka Usaha Ga Kaya, Percuma!!!!

Dalam posting kali ini saya akan coba merangkum sebuah buku dari seorang ahli pengelola keuangan favorit saya yaitu Bpk. Safir Senduk, semoga beliau ga keberatan ya, kalau bukunya aku jadiin postingan kali ini, daripada bengong di rumah mau ngapain, suami belum pulang lagi cari duit, anak ga punya, kerjaan sudah selesai, daripada ngerumpi ma tetangga, lebih baik buat share di sini ya..... apalagi kalo bisa bermanfaat buat pembaca sekalian, aduh senangnya....  dan kebetulan suami saya seorang pengusaha kecil-kecilan, sebagai istri yang baik ( kata suami lho... ) senang sekali rasanya bisa memberi sedikit masukan buat suami dengan sedikit ilmu yang saya dapat dari Bpk. Safir Senduk...... siapa tahu suami bisa menjadi pengusaha sukses dan kaya he..he..he... udah ah malah ngelantur, yuk kita kembali ke pokok pembahasan.

Buku yang saya resume ini sudah saya baca pertengahan bulan Agustus 2008, lama juga ya.... tapi ga ada salahnya kali ya.... semoga sich ga basi juga he..he..he... 

Secara garis besar, buku ini membahas dua hal penting dalam berwirausaha; kesalahan umum yang dilakukan para pewirausaha pemula dan kiat-kiat memperbaiki/mencegah kesalahan tersebut terjadi. Penggunaan bahasa yang santai dan mudah dipahami dan kiat-kiat praktis yang mudah dijalankan,  pokoknya kalau setelah membaca buku ini, masih gak kaya juga, berarti pembacanya memang gak punya bakat untuk jadi kaya. Wakakakakak!

BUKA USAHA NGGAK KAYA? PERCUMA..........!!!
5 KIAT SUKSES MEGELOLA PENGHASILAN ANDA SEBAGAI PENGUSAHA
Kenapa orang yang punya usaha belum tentu kaya?
1.    Boros
2.    Terlalu banyak keperluan pribadi yang mendesak atau dipaksa mendesak
3.    Uangnya tidak diputar

5 Kiat agar seorang pengusaha bisa menjadi kaya:
1.    Pisahkan keuangan usaha & keuangan pribadi
2.    Kendalikan Pemasukan & pengeluaran
3.    Proteksi, Proteksi & Proteksi
4.    Miliki investasi lain selain usaha
5.    Lakukan Analisis ketika akan membuka usaha baru

3 Penyebab seorang pengusaha mencampur adukkan Keuangan Pribadi & Keuangan Usaha.
1.    Malas membuka rekening baru
2.    Terbiasa menggunakan satu rekening saja untuk transaksi
3.    Adanya pandangan bahwa uang anda adalah uang pribadi

Pisahkan keuangan Usaha & Keuangan Pribadi, Bagaimana?
1.    Gunakan rekening yang berbeda
2.    Gunakan sistem akuntasi dlm pencatatan keuangan, meski sederhana

Bagaimana mengendalikan pemasukan?

1.    Gaji untuk diri sendiri
  • Apabila masih punya cukup tabungan, tidak apa jika tidak menggaji untuk diri sendiri, apalagi  jika setiap bulan belum mendapatkan laba dari usaha.
  • Apabila usaha anda sudah memperoleh laba, gajilah diri sendiri dan bandingkan dulu dg gaji     karyawan di perusahaan lain dg jabatan setara atau bayangkan seolah2 anda membayar seseorang untuk jabatan tersebut.

2.    Pembagian laba
  • Jangan melakukan pengembalian laba sebelum balik modal ( BEP )
  • Kurangi jumlah laba ditahan dengan jumlah BEP, 50% adalah bats maximal pembagian laba yang sebaiknya anda ambil

Bagaimana mengendalikan pengeluaran?
1.    Jangan boros hanya karena anda merasa sukses dengan uang anda
2.    Tidak apa2 mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembinaan hubungan.

Proteksi, Proteksi & Proteksi. Bagaimana melakukannya?
  1. Miliki dana cadangan yang besarnya sekitar 6 – 12 bulan pengeluaran keluarga.  Ini untuk menantisipasi kalau2 belum mendapat pembagian laba atau gaji setelah beberapa bulan pertama ketika menjalankan usaha.
  2. Ambil asuransi jiwa. Gunanya agar kalau terjadi kematian pada anda, keluarga anda bisa tetap bisa membiayai hidupnya walaupun usaha anda belum bisa memberikan pembagian laba
  3. Ambil asuransi kesehatan. Ini untuk mengantisipasi resiko sakit yang umumnya lebih besar kemungkinan terjadi pada seorang pemilik usaha seperti anda dibanding kalau anda menjadi karyawan dimana perusahaan yang membiayai asuransi kesehatan anda.
  4. Ambil asuransi kendaraan. Supaya kalau ada musibah pada kendaraan anda, anda tidak perlu pakai uang sendiri untuk membayarnya.

Miliki investasi lain selain usaha
  1. Beli produk keuangan.Umumnya orang yang fokus pada usaha hanya menaruh uangnya ke produk investasi standar yaitu deposito, maka cobalah miliki reksadana, unit link seperti properti.  Jangan lupa juga untuk memiliki emas sebagai produk investasi proteksi anda
  2.  Miliki aset untuk disewakan. Ini untuk menambah kinerja uang anda.  Hasil yang didapat dari menyewakan aset akan menambah hasil pada umumnya lebih tinggi dibandingkan kalau anda hanya menaruhnya pada produk keuangan anda dan aset yg disewakan untuk hasil usaha sewanya biasanya akan lebih besar dibanding kalau aset itu disewakan untuk sekedar komsumsi.

Lakukan analisis ketika ingin membuka usaha baru
  1. Cobalah untuk benar2 melakukan analisis ketika usaha baru yang ingin anda buka betul2 berbeda dengan usaha anda sebelumnya.  Analisis yang anda lakukan pada bidang usaha baru yang betul2 berbeda dengan bidang usaha sebelumnya tentunya harus lebih dalam dibanding kalau usaha baru yang akan anda buka memiliki kesamaan bahkan sama dengan usaha yang anda buka sebelumnya.  Dalam hal ini, anda seperti memulai sebuah usaha yang betul2 dari nol.
  2. Walaupun sudah ada pemain lain yang sudah berhasil di sebuah bidang industri, bukan jaminan bahwa sebagai pemain pengikut anda akan berhasil.  Jangan hanya berpikir hanya karena ada teman anda yang berhasil dalam menjalankan usaha anda juga akan berhasil dalam usaha yang sama.  Sebuah usaha bisa berhasil bukan karena bidang yang anda pilih, tapi karena cara anda menjalankannya.  Manfaatkan buku2 dan media massa yang untungnya saat ini sering membahas kiat2 menjalankan bidang usaha tertentu.
  3. Fokuskan analisis anda pada kegiatan promosi & pemasaran yang bisa anda lakukan daripada hanya menganalisa apakah kebutuhan akan produk anda sudah ada atau belum.  Kalau semua orang Indonesia hanya menunggu bukti tentang ada atau tidaknya kebutuhan terhadap sebuag produk, maka tidak akan ada bisnis yang jalan. Jadi daripada hanya menganalisa apakah kebutuhan terhadap suatu produk di pasar sudah ada atau belum, cobalah menjadi pengusaha type “kedua” yang kreatif dalam menciptakan dan membangkitkan kebutuhan dengan memfokuskan analisis pada kegiatan promosi & pemasaran yang bisa anda lakukan jika membuka usaha baru.
  4. Ketahuilah bahwa kadang2 sebuah industri hanya bisa dipahami dengan masuk ke dalamya.  Jangan melulu mendengar kata orang yang bilang ini bagus, bidang ini ga jalan dan seterusnya.  Anda harus membuktikan sendiri apakah sebuah bidang usaha layak dijalankan atau tidak, karena terkadang sebuah industri hanya bisa dipahami dengan cara masuk ke dalamnya, bukan degnan mendengar kata orang.
  5. Jangan gunakan semua uang anda untuk modal di usaha baru.  Cobalah mencari cara untuk menggunakan modal yang lebih sedikit atau melihat apakah anda punya aset lain yang mungkin bisa dijual untuk dijadikan modal.  Yang penting jangan gunakn semua uang anda untuk modal di usaha baru, sisakan juga utnuk kebutuhan pribadi anda.
Semoga bermanfaat ya..... Happy Weekend!!!

Salam Sukses!!!!

Share

0 komentar:

Bagaimana Pendapat Anda?


Terima kasih atas kunjungan anda....!!!
Silahkan tinggalkan komentar anda
Dan Tolong jangan tinggalkan komentar
yang bernada SPAM