FaceBook Icon
Facebook Icon

Senin, 12 April 2010

Kisah Pelayan yang Baik hati

Kisah nyata di bawah ini semoga bisa memberi inspirasi pada anda untuk selalu bersikap dan berbuat baik kepada orang lain degnan tulus, rasa kasih dan tanpa pamrih:

Bertahun-tahun dahulu, di Philadelphia, Amerika Serikat, ada seorang resepsionis hotel tua yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk setiap tamu hotel yang ia berikan. Tidak ada kenaikan jabatan atau gaji yang signifikan, tetapi hal itu tak menghentikannya untuk terus melayani dan melayani dengan sebaik-baiknya. Hingga suatu ketika, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.




"Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?" tanya sang suami.

Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota.

"Semua kamar kami telah penuh," pelayan berkata. "Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti anda keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin anda mau tidur di ruangan milik saya ? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat anda tidur dengan nyaman malam ini."

Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk. "Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja," kata sang pelayan. Akhirnya pasangan ini setuju.

Ketika pagi hari saat tagihan dibayar, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan, "Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk anda." Sang pelayan melihat mereka dan tersenyum. Mereka bertiga tertawa. Saat pasangan ini dalam perjalanan pergi, pasangan tua ini setuju bahwa pelayan yang sangat membantu ini sungguh suatu yang langka, menemukan sesorang yang ramah bersahabat dan penolong bukanlah satu hal yang mudah.

Dua tahun berlalu. Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut. Surat tersebut mengingatkannya pada malam hujan badai dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York, meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut. Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York, dan membawa dia ke sudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah di sana, sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit.

"Itu," kata laki-laki tua, "adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola".

"Anda pasti sedang bergurau," jawab laki-laki muda.

"Saya jamin, saya tidak," kata laki-laki tua itu, dengan tersenyum lebar.
“dua tahun yang lalu, saya dan istri saya datang ke hotel tempat Anda bekerja untuk menginap. Tetapi ternyata hotel Anda sudah penuh, sama seperti hotel-hotel lainnya di sana. Namun Anda kemudian memberikan saya kamar yang seharusnya merupakan jatah Anda. Anda memilih untuk tidur di sofa daripada membiarkan saya tidak memiliki tempat untuk menginap. Saat itu saya berjanji pada diri saya sendiri. Suatu saat nanti, saya akan membangun sebuah hotel untuk Anda.”

Pria tua itu adalah William Waldorf Astor. Hotel yang dibangunnya adalah Waldorf-Astoria Hotel yang pertama. Resepsionis itu bernama George C. Boldt, yang akhisnya menjadi manajer pertama hotel tersebut. Waldorf-Astoria Hotel  merupakan hotel terkenal dunia, terletak di Park Avenue Manhattan.

Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama adalah George C. Boldt. Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.

Sahabat perlakukanlah semua orang dengan sikap terbaik, kemurahan dan ketulusan, dan saya yakin kita akan mendapatkan hikmah besar dari sikap terbaik tersebut...



Semua kejadian itu, bukanlah kebetulan. Ternyata, ada mekanisme atau hukum alam yang menjamin bahwa kebaikan yang kita lakukan pasti akan berbuah keberuntungan. Hukum alam itu adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi di dunia ini tetap dan tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah berubah bentuk.

Setiap hari kita mengeluarkan energi. Ketika kita bekerja, menjamu tetangga, bermain dengan anak-anak dan sebagainya, semua mengeluarkan energi. Energi itu tidak hilang. Energi itu akan menghasilkan energi dalam bentuk lain yang dapat kita rasakan. Gerakan tangan menjadi sebuah tulisan. Berolahraga menghasilkan badan sehat. Menuntut ilmu menghasilkan luasnya wawasan. Senyuman menjadi rasa cinta. Kesungguhan dan keseriusan menghasilkan prestasi. Kunjungan ke rumah sahabat atau saudara menambah keakraban dan sebagainya.

Karena energi tak akan hilang dan hanya berubah bentuk maka setiap kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Energi positif (kebaikan) yang kita lakukan pasti akan berbuah sesuatu yang positif beberapa saat setelah kita melakukan atau berbuah di kemudian hari.

Jadi, bila kehidupan anda ingin dipenuhi keberuntungan-keberuntungan dan kebahagian maka lakukanlah banyak energi positif berupa kebaikan sekarang juga. Saya yakin kelak anda akan memanen buah dari benih kebaikan yang anda lakukan saat ini. Bergegaslah sekarang juga menebar energi positif. Suatu saat nanti, pasti banyak keberuntungan hidup menjemput anda.

Salam Motivasi...!


* diambil dari buku Kubik Leadership, another recommended book

Share

0 komentar:

Bagaimana Pendapat Anda?


Terima kasih atas kunjungan anda....!!!
Silahkan tinggalkan komentar anda
Dan Tolong jangan tinggalkan komentar
yang bernada SPAM